Semseter 7-8 merupakan masa-masa nganggurnya mahasiswa, karena udah gak ada kuliah lagi. Semester ini merupakan Tingkat akhir buat mahasiswa S1, dan biasanya lagi galau-galaunya sama yang namanya penelitian. Nulis di blog biar bisa curhat menghilangkan kegalauan tingkat akhir.
Maaf ya kalo nanti urutan ceritanya jungkir balik ga jelas dan tidak
beraturan waktu dan tempatnya hehehehehe ("."!)....
Penelitian ku InsyaAllah berhubungan sama proses dan gak jauh-jauh ama yang namanya Labolatorium. Belum apa-apa aja, udah banyak menjumpai banyak banget tipe orang. Pokoknya beragam deh, mulai dari temen sekelas, temen di BEM, temen satu Pembimbing Skripsi, bahkan sampai Bapak Pembimpbing dosen skripsi. Kakak kelas pun ada berbagai tipe mulai dari yang sangat baik hati sampai yang doyannya nakut-nakutin hehehehehe....
Penelitian ku InsyaAllah berhubungan sama proses dan gak jauh-jauh ama yang namanya Labolatorium. Belum apa-apa aja, udah banyak menjumpai banyak banget tipe orang. Pokoknya beragam deh, mulai dari temen sekelas, temen di BEM, temen satu Pembimbing Skripsi, bahkan sampai Bapak Pembimpbing dosen skripsi. Kakak kelas pun ada berbagai tipe mulai dari yang sangat baik hati sampai yang doyannya nakut-nakutin hehehehehe....
Terus teras, aku ini salah satu orang yang panikan klo ngeliat temen yang udah mulai start duluan, walaupun klo ditanya jawabnya santai-santai aja. hehe... Dari awal pemilihan dosen pembimbing anak-anak udah pada rempong taq'n dosen sana sini, udah kaya belanja dipasar pake acara tawar menewar dulu pula. Aku paham semua pengen yang tercepat, sama seperti ku semua pengen yang terbaik untuk tugas akhirnya.
Dari proses pindah-pindah dosen akhirnya Bapak Agus (Komdik THP_FPIK IPB) memanggilku dan salah satu teman yang bernama Asti, aku biasa memanggilnya Amoy. Ntah apa yang akan dibicarakan, yang jelas aku dan amoy melangkah dengan penuh harapan, mendapat pembimbing yang sesuai dengan keinginan kami masing-masing. Setelah obrolan yang panjang di dalam ruangan Bapak Agus, akhirnya kami mendapatkan dosen yang bernama Bapak Roni. Sungguh lega sekali rasanya dapat dosen pembimbing yang sering ada di Kampus dan masih muda serta berwawasan Luas.
Bersama Amoy dan Choco kami merumuskan topik yang akan dijadikan penelitian nantinya. dan disini lah masa-masa membingungkan, dan sampai aku sendiri males untuk menikmatinya. minggu-minggu pertama bimbingan dengan Bapak Roni, kami menemukan topik yang bisa kami jalani bersama. Tetapi setelah beberapa minggu kesamaan itu jadi tidak ada bedanya (aku pun jadi bingung sendiri), karena sebenernya aku sadar kemampuan dalam menangkap masalah akademik tidak secanggih kedua teman ini. Tapi aku berusaha untuk mengikuti. Berharap benar-benar menemukan perbedaan perlakuan topik, penelitian yang mudah dan efektif, serta biaya yang tidak banyak.
TETAP SEMANGAT..................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar