Minggu, 21 April 2013

EKOSISTEM MANGROVE DI PANTAI PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU JAKARTA


Disusun oleh :
Nyoman Alit W (C14110005), May Silvani N (C14110054), Risma Suryani (C14110067), Nurindah Rozi R (C14110085), Adel Christian S (C14110087), Febriana Rahmalia (C44110043), Slamet Achrodi (C44110048), Yoga Jannata S (C54110008), Mahesa Glagah A (C54110065), Pratiwi Dwi W (C54110072), Syahru Ramdhani (E34100007)

Asisten :
Casti Hasan Sanapi


DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013

Mangrove merupakan bentuk teneman pantai estuasi atau muara sungai dan delta yang terletak di daerah tropis dan subtropis. Dengan demikian mangrove merupakan suatu ekosistem yang terdapat di antara daratan dan lautan. Mangrove akan membentuk hutan yang ekstensif dan produktif jika tumbuh pada kondisi lingkungan yang sesuai. Karena hidupnya didekat pantai maka mangrove sering juga dinamakan hutan pantai, hutan pasang surut, atau hutan payau. Spesies mangrove yang ditemukan di ekosistem pesisir pantai Pulau Pari dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Pengamatan biota mangrove yang ditemukan di Pantai Pulau Pari
Jenis Mangrove
Jenis Substrat
Tipe Perakaran
Daun
Bunga dan Buah
Biota Asosiatif

Rhizophora mucronata
Pasir berlumpur
Akar tongkat
Daun berwarna kuning kehijauan, berbentuk bulat meruncing.
Bunga berwarna kuning kehijauan. Buah (propagule) berbentuk memanjang serta berwarna hijau.
Gastropoda, Crustacea, Bivalvia,
Rhizophora mucronata merupakan pohon tinggi dengan akar tunggang yang biasanya abortif; akar lateral atau banyak. Tipe perakaran yaitu akar tunjang (Cane root). Batang berbentuk silinder, warna hampir hitam atau kemerahan, permukaan kasar atau kadang-kadang bersisik, dengan retak-retak melintang yang menonjol hampir melingkari batang. Daun melonjong, dengan titik-titik hitam yang terlihat pada permukaan bawah, warna hijau mengkilap di atas dan lebih pudar di bawah permukaan daun. 
Berikut ini merupakan klasifikasi taksonomis dari Rhizophora mucronata menurut Syah (2011) :
Kingdom   : Plantae (Tumbuhan)
Divisi         : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas         : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Ordo          : Malpighiales
Famili        Rhizophoraceae 
Genus        Rhizophora
Spesies     Rhizophora mucronata

Berdasarkan hasil pengamatan, bunga masih dalam keadaan kuncup sehingga masih belum dapat dilihat dengan jelas bagian-bagiannya. Selain bagian bunga praktikan juga mengamati bagian propagul dari tanaman Rhizophora mucronata
Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa terdapat tangkai yang berwarna hijau kecoklatan, bagian kelopak buah yang berwarna hijau, bagian propagul atau buah bentuknya bulat agak memanjang dan berwarna hijau kecokelatan dan bagian hipokotil yang berwarna hijau dengan bintil-bintil dan bentuk hipokotil yang seperti silinder yang memanjang. Biota-biota asosiasi yang ditemukan pada daerah mangrove selama pengamatan antara lain dari kelas gastropoda dan crestace.
Hutan mangrove adalah ekosistem yang unik dan berfungsi ganda dalam lingkungan hidup. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh lautan dan daratan, sehingga terjadi interaksi kompleks antara sifat fisika, sifat kimia, dan sifat biologi. Hutan mangrove termasuk salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan terdapat hampir di seluruh perairan Indonesia yang berpantai landai. Sebagai salah satu ekosistem yang unik, hutan mangrove merupakan sumberdaya yang potensial, karena mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu fungsi ekologis, fungsi ekonomi, dan fungsi lain (pariwisata, penelitian, dan pendidikan). Meskipun demikian, hutan mangrove merupakan ekosistem yang sangat mudah rusak jika terjadi perubahan pada salah satu unsur pembentuknya, sehingga dikenal sebagai fragile ecosystem (Arief 2003).
Ekosistem mangrove juga merupakan suatu kawasan ekosistem yang rumit karena terkait dengan ekosistem darat dan ekosistem lepas pantai di luarnya (Nybakken 1988 dalam Arief 2003). Oleh sebab itu, hutan mangrove dapat dikatakan sebagai interface ecosistem, yang menghubungkan daratan ke arah pedalaman serta daerah pesisir muara. Banyak jenis hewan dan jasad renik yang berasosiasi dengan hutan mangrove. Di antara berbagai jenis hewan dan jasad renik, baik yang terdapat pada pantai hutan maupun yang menempel pada tanaman, sebagian dari daur hidupnya membutuhkan ingkungan mangrove (Arief 2003).
Beberapa jenis tanaman yang hidup pada ekosistem mangrove, yakni berturut-turut Avicenia (api-api) seperti A. marina yang tumbuh pada tanah berliat agak keras dan A. alba pada tanah yang lebih lembek serta Sonneratia (bakau). Disusul Bruguiera cylindrica (tancang) yang hidup pada tanah liat keras dan bila air pasang akan tergenang. Formasi selanjutnya oleh Rhizophora mucronata (bakau) dan Rhizophora apiculata (bakau) pada pantai agak basah dan berlumpur dalam. Selain itu, umumnya ditemui juga B. parviflra (tancang) dan Xylocarpus granatum (nyiri). Formasi berikutnya terdiri atas B. parviflora (tancang) yang hidup pada bekas tebangan Rhizophora dan dilanjutkan pada formasi akhir B. gymnorhiza (Arief 2001).

DAFTAR PUSTAKA
Arief A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Yogyakarta: Kanisius.
Arief A. 2003. Hutan Mangrove. Yogyakarta: Kanisius. 
Holqi TA. 2011. Analisis hubungan sifat fisik dan mekanik tanah pada kegiatan pengolahan tanah di PT Laju Perdana Indah, Sumatera Selatan. [Skripsi].  Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Kurwati N. 2002. Struktur komunitas gastropoda dan bivalvia pada ekosistem mangrove dan padang lamun di Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Nugroho, Agung Y. 2006. Pengaruh Media Semai dan Kadar Garam Air Siraman terhadap Pertumbuhan Propagul Rhizophora mucronata. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. 
Pamungkas AS. 2012. Keanekaragaman tumbuhan mangrove di Kawasan Cagar Alam Hutan Mangrove Leuweung Sancang Kec.Cibalong Kab. Garut. [Skripsi]. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Pratiwi R. 2006. Biota Laut : II Bagaimana mengkoleksi dan merawat biota laut. Oseana. XXXI : 2 (1-9). 
Prohati. 2012. Rhizophora mucronata Lam. http://www.proseanet.org. [12 April 2013].
Saefurahman. 2008. Distribusi, kerapatan dan perubahan luas vegetasi mangrove gugus Pulau Pari Kepulauan Seribu menggunakan citra formosat 2 dan landsat 7/etm+. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 
Syah C. 2011. Pertumbuhan tanaman bakau (Rhizophora Mucronata) pada lahan restorasi mangrove  di Hutan Lindung Angke Kapuk Provinsi Dki Jakarta. [Tesis]. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Taqwa A. 2010. Analisis produktivitas primer fitoplankton dan struktur komunitas fauna makrobenthos berdasarkan kerapatan mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan Kota Tarakan, Kalimantan Timur. [Tesis]. Semarang : Pascasarjana Universitas Diponegoro.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar